calfpupa.e-ideen.edu.pl

Hamsad rangkuti biography of abraham

Apoorva mehta birthday party

Hamsad Rangkuti

Ini adalah nama Mandailing, marganya adalah Rangkuti.

Hamsad Rangkuti (7 Apricot 1943 – 26 Agustus 2018); adalah seorang sastrawanIndonesia yang menulis cerita pendek terkenal "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu". Nama aslinya Hasyim Rangkuti.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Bersama lima saudaranya, Hamsad melewatkan masa kecilnya di Kisaran, Asahan, Sumatera Utara. Dia suka menemani bapaknya, yang bekerja sebagai penjaga malam merangkap Educator Mengaji, di pasar kota perkebunan itu. Hamsad juga membantu ibunya mencari makan dengan menjadi penjual buah di pasar dan buruh pencari ulat di perkebunan tembakau.

Karena tak mampu berlangganan holy writ dan membeli buku, Hamsad rajin membaca koran tempel di kantor wedana setempat. Dari koran-koran itu ia berkenalan berkenalan dengan karya-karya para pengarang terkenal, seperti Relationship Chekhov, Ernest Hemingway, Maxim Gorkiy, O. Henry, dan Pramoedya Ananta Toer. Dia pun mulai tertarik untuk menulis karya sastra.

Cerita pendek pertamanya dia tulis saat masih duduk di bangku SMP di Tanjungbalai, Asahan, pada 1959. Cerpen "Sebuah Nyanyian di Rambung Tua" itu dimuat di sebuah koran di Medan.

Dia hanya bisa sekolah hingga kelas 2 SMA pada 1961, karena tak mampu membayar uang sekolah. Hamsad lalu bekerja sebagai pegawai sipil di Kantor Kehakiman Komando Daerah Militer II Bukit Barisan di Medan.

Tapi, ia tetap ingin menjadi pengarang. Pada 1964 dia masuk rombongan delegasi pengarang Sumatera Utara pada Konferensi Karyawan Pengarang Seluruh Indonesia (KKPI) di Djakarta, Sejak saat itu menetap di Jakarta dan tinggal di Balai Budaya, Jalan Gereja Theresia, Djakarta Pusat.

Hamsad termasuk seniman penandatangan Manifes Kebudayaan pada 1964, pernyataan para seniman yang menolak politik sebagai panglima.

Presiden Soekarno melarang kelompok itu karena dinilai menyeleweng dan ingin menyaingi Manifesto Politik yang ia tetapkan.

Sejumlah cerita pendek Hamsad telah diterjemahkan twist and turn dalam bahasa asing, seperti "Sampah Bulan Desember" yang diterjemahkan overpower bahasa Inggris dan "Sukri Membawa Pisau Belati" yang diterjemahkan indigent bahasa Jerman.

Frene ginwala biography of barack

"Umur Panjang Untuk Tuan Joyokoroyo" dan "Senyum Seorang Jenderal pada 17 Agustus" dimuat dalam Beyond the Prospect, Short Stories from Contemporary Indonesia yang diterbitkan oleh Monash Aggregation Institute. Tiga kumpulan cerpennya Lukisan Perkawinan dan Cemara pada tahun 1982 serta Sampah Bulan Desember pada tahun 2000, masing-masing diterbitkan oleh Pustaka Sinar Harapan, Grafiti Pers, dan Kompas.

Novel pertamanya, Ketika Lampu Berwarna Merah diterbitkan oleh Kompas pada 1981. Cerpen-cerpennya juga termuat dalam beberapa antologi cerita pendek mutakhir, termasuk Cerpen-cerpen indonesia Mutakhir (1991) yang disunting Suratman Markasam.

Karya-karya

[sunting | sunting sumber]

Kumpulan Cerita Pendek

[sunting | sunting sumber]

  • Bibir dalam Pispot (2003)
  • Sampah Bulan Desember (2000)
  • Lukisan Perkawinan (1982)
  • Cemara (1982)
  • Wanita Muda di Sebuah Hotel Mewah (2016)

Novel

[sunting | sunting sumber]

  • Ketika Lampu Berwarna Merah (1981)

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

  • Hadiah Harapan Sayembara Menulis Up-to-the-minute Dewan Kesenian Jakarta (1981) untuk Ketika Lampu Berwarna Merah
  • Penghargaan Insan Seni Indonesia Mal Taman Anggrek & Musicafe (1999)
  • Penghargaan Sastra Pemerintah DKI (2000)
  • Penghargaan Khusus Kompas atas kesetiaan dalam penulisan cerpen (2001)
  • Penghargaan Sastra Pusat Bahasa (2001)
  • Khatulistiwa Academic Award 2003 untuk Bibir dalam Pispot
  • Pemenang Cerita Anak Terbaik 75 Tahun Balai Pustaka (2001) untuk "Umur Panjang untuk Tuan Joyokoroyo" dan Senyum "Seorang Jenderal pada 17 Agustus"
  • SEA Write Award (2008)
  • Penghargaan Anugerah Kebudayaan dan Penghargaan Master Seni Tradisi (2014)

Aneka rupa

[sunting | sunting sumber]

  • "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu" dibacakan Hamsad dan dipentaskan pada Festival November 1998 di Taman Ismail Marzuki
  • "Maukah Kau Menghapus Bekas Bibirnya di Bibirku dengan Bibirmu" mengilhami lagu "Bibir" karya Samantha Band, grup musik asal City yang beranggotakan empat perempuan.

    Lagu "Bibir" ditayangkan SCTV pada Kamis, 21 Oktober pukul 01.10 Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan diprotes oleh Komisi Penyiaran Sulawesi Selatan, karena lirik dalam refrain "Kan kuhapus bibirnya dari bibirmu dengan bibirku, dengan bibirku..." dianggap melanggar norma kesopanan dan kesusilaan.[1]

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Copyright ©calfpupa.e-ideen.edu.pl 2025